Kurang lebih 1500 undangan telah memadati halaman Gedung Negara Grahadi untuk mengikuti memperingati Hari Anti Korupsi 2015. (10/12) hadir dalam acara tersebut seluruh Forkopimda Jatim, diantaranya Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, Gubernur AAL, Kadispsyal, Dan Kodikopsla, Perwakilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Irwasum Mabes Polri, Plt Walikota Surabaya, Pejabat Pemprov dan Pemkot, Siswa-siswi SMA, Mahasiswa gabungan paduan suara se-Surabaya
Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh setiap pada tanggal 9 Desember dirayakan sejak Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) mengeluarkan Konvensi Anti Korupsi pada 31 Oktober 2003.
Tujuan peringatan Hari Anti Korupsi sama dengan maksud dikeluarkannya konvensi ini yakni untuk mempromosikan strategi pemberantasan korupsi yang lebih efisien dan efektif, memfasilitasi kerjasama internasional serta bantuan teknis dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, meningkatkan integritas, akuntabilitas manajemen urusan publik yang baik.
Dengan mengambil tema, “Tingkatkan Integritas Aparatur untuk Mewujudkan Wilayah Bebas Dari Korupsi Guna Kemak-muran Rakyat”. Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo mengharapkan agar peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia kali ini dijadikan pemicu untuk para pemimpin daerah Jawa Timur melaksanakan tugas dengan tulus dan membangun Jawa Timur menjadi lebih maju dan berkembang.
Pemberantasan korupsi harus dilakukan secara cepat, tepat dan terus menerus, jika dibiarkan berlarut-larut akan mengakar kuat dan merusak peradaban suatu bangsa. Tidak ada bangsa yang bisa maju karena korupsinya. Jika dilihat dari tahun ke tahun, 10 negara yang menduduki rangking terbersih adalah negara-negara Skandinavia seperti Denmark, Finlandia, Swedia, Norwegia dan satu-satunya negara Asia yang langganan di posisi ini adalah Singapura. Semua negara ini dikenal sebagai negara dengan administrasi dan tata kepemerintahan yang baik dan tertib serta pelayanan publik yang berkualitas.
Hari Anti Korupsi mestinya dipromosikan bukan saja untuk membenahi kultur dan struktur pengelolaan urusan publik (governance) tapi juga menanamkan nilai-nilai spirit pengabdian pada kemaslahatan publik. Apabila spirit semacam ini tumbuh menjadi passion orang Indonesia, maka akan tercipta kultur dan struktur administrasi publik yang baik. Tapi sepanjang etos ini hanya ada di segelintir manusia Indonesia maka kemungkinan besar banyak pejabat yang melakukan korupsi,
Hari Anti Korupsi Sedunia. Perjuangan terberat bangsa Indonesia saat ini tidak saja melawan penjajah, tapi melawan nafsu untuk merusak bangsa sendiri melalui korupsi. Tetap optimis dan berharap kita akan menang dalam perang ini. Yakin Indonesia akan menjadi lebih baik di masa datang.
Sementara Ketua Tiga Pilar Kemitraan Jawa Timur yang sekaligus ketua panitia penyelengara Wisnu Iriawan Widodo mengatakan bahwa peringatan hari anti korupsi sedunia sudah di laksanan di Jawa Timur berturut-turut Sembilan kali pelaksanaan, kami banyak mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh Forko-pinda Jatim khususnya dan Masyarakat Jawa Timur umumnya yang telah mendukung acara ini.
Tujuan peringatan Hari Anti Korupsi dengan maksud untuk mempromosikan strategi pemberantasan korupsi yang lebih efisien dan efektif, memfasilitasi kerja-sama internasional serta bantuan teknis dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, meningkatkan integritas, akuntabilitas manajemen urusan publik yang baik. (Sid)