Sepuluh Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil pilkada serentak di Provinsi Sulawesi Selatan dilantik oleh Gubernur Sulsel DR.H. Syahrul Yasin Limpo, SH.,M.Si.,MH atas nama Presiden RI di halaman Kantor Gubernur SulSel, Rabu (17/2). Dari sepuluh Bupati yang dilantik itu adalah Bupati Kepulauan Selayar H. Muh. Basli Ali yang berpasangan dengan Dr. H. Zainuddin, S.H.,M.H.
Adapun 9 bupati lainnya adalah AM Sukri Sappewali-Tomy Satria (Bulukumba), Adnan Purichta Ichsan-Abd Rauf Krg Kio (Gowa), Hatta Rahman-Harmil Mattotorang (Maros), Syamsud-din A Hamid-Syahban Sammana (Pangkep), A Idris Syukur-Suardi Saleh (Barru), A Kaswadi Razak-Supriansa (Soppeng), Nico Biringkanae-Victor Datuan Batara (Toraja), Indah Putri Indriani-Thahar Rum (Luwu Utara) dan Thorig Husler-Irwan Bachri Syam (Luwu Timur).
Gubernur Sulsel mengatakan dengan usainya pengambilan sumpah dan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, maka seluruh tahapan pilkada telah berakhir. “Dengan demikian mulai detik ini tim pemenangan, tim sukses atau tim apapun namanya saya nyatakan dibubarkan. Mulai dari sekarang mari kita semua fokus secara bersama-sama mendukung sepenuhnya terhadap seluruh pelaksanaan program pemerintah,” kata Syahrul.
Dari pantauan media ini, Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali Sebelum bergerak menuju kantor Gubernur Sulsel, ia pamitan dengan kedua orang tuanya di kediamannya jalan Arif Rahman Hakim Makassar Sulawesi Selatan untuk meminta restu karena sesaat lagi ia akan dilantik. “Saya mohon maaf dan minta restu karena sebentar lagi saya dilantik jadi Bupati. Terima kasih doa dan bantuannya, semoga saya bersama pak H. Zainuddin dapat membangun Selayar menjadi lebih baik, “ tutur Basli Ali sesaat sebelum berangkat ke Kantor Gubernur Sulsel.
Usai pelantikan Basli Ali menyebut mengawali tugasnya sebagai Bupati di Kepulauan Selayar ada sejumlah langkah-langkah yang akan ia tempuh yang dianggap paling mendesak untuk segera ditangani, diantaranya masalah BBM. disamping itu ia juga akan memberikan briefing awal kepada para pejabat pemkab Kepulauan Selayar.
Kendati demikian ia tidak akan serta merta melakukan mutasi jabatan, karena ia akan terlebih dahulu mengevaluasi kinerja dari para Kepala Badan, Dinas dan Kantor. “Kalau memang mereka mampu mengembang tugas sesuai dengan target yang kita berikan, buat apa kita melakukan mutasi,” kata M. Basli Ali . (sidik)
Adapun 9 bupati lainnya adalah AM Sukri Sappewali-Tomy Satria (Bulukumba), Adnan Purichta Ichsan-Abd Rauf Krg Kio (Gowa), Hatta Rahman-Harmil Mattotorang (Maros), Syamsud-din A Hamid-Syahban Sammana (Pangkep), A Idris Syukur-Suardi Saleh (Barru), A Kaswadi Razak-Supriansa (Soppeng), Nico Biringkanae-Victor Datuan Batara (Toraja), Indah Putri Indriani-Thahar Rum (Luwu Utara) dan Thorig Husler-Irwan Bachri Syam (Luwu Timur).
Gubernur Sulsel mengatakan dengan usainya pengambilan sumpah dan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, maka seluruh tahapan pilkada telah berakhir. “Dengan demikian mulai detik ini tim pemenangan, tim sukses atau tim apapun namanya saya nyatakan dibubarkan. Mulai dari sekarang mari kita semua fokus secara bersama-sama mendukung sepenuhnya terhadap seluruh pelaksanaan program pemerintah,” kata Syahrul.
Dari pantauan media ini, Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali Sebelum bergerak menuju kantor Gubernur Sulsel, ia pamitan dengan kedua orang tuanya di kediamannya jalan Arif Rahman Hakim Makassar Sulawesi Selatan untuk meminta restu karena sesaat lagi ia akan dilantik. “Saya mohon maaf dan minta restu karena sebentar lagi saya dilantik jadi Bupati. Terima kasih doa dan bantuannya, semoga saya bersama pak H. Zainuddin dapat membangun Selayar menjadi lebih baik, “ tutur Basli Ali sesaat sebelum berangkat ke Kantor Gubernur Sulsel.
Usai pelantikan Basli Ali menyebut mengawali tugasnya sebagai Bupati di Kepulauan Selayar ada sejumlah langkah-langkah yang akan ia tempuh yang dianggap paling mendesak untuk segera ditangani, diantaranya masalah BBM. disamping itu ia juga akan memberikan briefing awal kepada para pejabat pemkab Kepulauan Selayar.
Kendati demikian ia tidak akan serta merta melakukan mutasi jabatan, karena ia akan terlebih dahulu mengevaluasi kinerja dari para Kepala Badan, Dinas dan Kantor. “Kalau memang mereka mampu mengembang tugas sesuai dengan target yang kita berikan, buat apa kita melakukan mutasi,” kata M. Basli Ali . (sidik)